PESONA WISATA INDONESIA

welcome to our blog



in a way, articles can also be described as a type of adjectives as they also tell us something about the nouns, like adjectives.

Articles are found in many Indo-European, Semitic, and Polynesian languages but formally are absent from some large languages of the world, such as Indonesian, Japanese, Hindi and Russian.

Posts

Comments

The Team

Blog Journalist

Connect With Us

Join To Connect With Us

Portfolio

    Posted by: guru ppkn cerdas Posted date: March 10, 2014 / comment : 0

    IST
    HELIKOPTER BUNG KARNO - Dalam sejarahnya, Hiller 360 merupakan helikopter pertama yang dimiliki RI setelah meraih kemerdekaan. 

    TRIBUNNEWS.COM, BATU - Kota Batu, Jawa Timur, bakal menjadi lokasi satu-satunya Museum Angkut yang ada di Indonesia.

    Museum itu bakal dibangun Jatim Park Groups di Jl Abdul Ghani Kota Batu.

    Menegar Operasional Museum Angkut Titik S Ariyanto mengungkapkan, museum itu berisi 300 macam jenis angkutan tradisional yang pernah dipakai di seluruh Indonesia. Misalnya, geledekan, cikar, becak.

    Juga dilengkapi koleksi mobil antik buatan Amerika Serikat, Jerman, Eropa, Australia, Itali, dan Jepang.

    "Konsep Museum Angkut ini, menampilkan angkutan dan mobil yang memiliki nilai sejarah," kata Titik saat Pre Soft Opening Museum Angkut, Minggu (9/3/2014).

    Bulan Maret ini, Museum Angkut akan dilengkapi helikopter dan ruang angkasa. Nanti, ada helikopter milik Presiden RI pertama, Ir Soekarno, hadiah dari mantan Presiden Amerika Serikat John F Kennedy.

    "Kami punya Apollo dan aka nada Boeing 737 yang berada di atas sebagai menara pandang dan restoran," katanya.

    Pengelola Museum Angkut, juga akan menampilkan mobil buatan anak Indonesia. Salah satunya di dalam museum sudah ada mobil listrik Tuxuci, yang pernah dikendarai Menteri BUMN Dahlan Iskan dan mobil pendamping buatan siswa SMK Muhammaidyah 7 Gondanglegi.

    "Sekarang kami sedang mencari mobil angkutan buatan anak bangsa. Alangkah senangnya kalau mobil-mobil ciptaan anak negeri sendiri kita tampilkan," paparnya.

    Bagi pengunjung, kalau tidak mau keluar uang, jangan membawa kamera ketika masuk ke Museum Angkut.

    Sebab, pengelola mengenakan tarif sebesar Rp 50 ribu per kamera. Titik mengatakan, kamera yang kena cas seperti kamera poket, kamera SLR, Kamera DSLR, maupun handycamp.

    "Alasannya, foto-foto yang mereka pakai bisa dikomersialkan. Kalau kamera ponsel tidak masalah, kami bebaskan," tukasnya.

    Pengunjung yang ingin masuk harus mengeluarkan uang sebesar Rp 40.000 per kepala untuk hari Senin hingga Kamis, sedangkan akhir pekan dipatok Rp 60.000 per kepala.

    Sementara itu, Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko optimistis, dengan bertambahnya wahana wisata baru itu akan menambah wisatawan yang datang ke Batu. Museum angkut bisa juga menjadi wahana pendidikan bagi anak-anak untuk mengenal transportasi yang pernah digunakan di Indonesia.

    Sumber: Tribunnews

    Tagged with:

    Next
    Newer Post
    Previous
    Older Post

    No comments:

    Leave a Reply

Comments

The Visitors says