PESONA WISATA INDONESIA

welcome to our blog



in a way, articles can also be described as a type of adjectives as they also tell us something about the nouns, like adjectives.

Articles are found in many Indo-European, Semitic, and Polynesian languages but formally are absent from some large languages of the world, such as Indonesian, Japanese, Hindi and Russian.

Posts

Comments

The Team

Blog Journalist

Connect With Us

Join To Connect With Us

Portfolio

    Posted by: guru ppkn cerdas Posted date: March 14, 2014 / comment : 0

    Cave tubing di Gunungkidul (Rahmat Budiman/d'Traveler)

    Jakarta - Menyusuri gua, baik gua dengan sungai maupun gua kering memiliki syarat masing-masing. Agar liburan menjelajah gua berjalan lancar dan aman, pahami dulu 6 tips berikut ini.

    Presiden Hikespi (Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia) Cahyo Alkantana berbagi tips bertualang ke gua, Rabu (16/10/2013). Ini 6 tips yang harus diperhatikan:

    1. Sehat

    "Kalau mau ikut wisata gua, yang nomor satu itu sehat," ujar Cahyo.

    Sehat itu pun ada kategorinya. Menurut Cahyo, sehat dalam kriterianya adalah bisa berjalan agak cepat keliling dua kali lapangan bola tanpa berhenti. Jika bisa melakukan hal itu, maka Anda termasuk sehat dan bisa menyusur gua.

    Jika tidak, jangan dipaksakan. Karena jika dipaksakan, Anda bisa membahayakan diri sendiri dan juga orang lain. Tunggu di lain waktu sampai tubuh Anda benar-benar fit.

    2. Memakai pakaian yang sesuai

    Ke mana Anda pergi, haruslah mengenakan pakaian yang sesuai agar tidak repot. Saat ke gua, pilihlah sandal yang tidak licin, pakaian yang nyaman dan tertutup.

    Karena bisa saja, Anda terjatuh dan pakaian yang tertutup akan lebih melindungi tubuh dibanding pakaian yang pendek. Jangan juga lupa untuk menggunakan perlengkapan keamanan yang lengkap.

    3. Siap mental

    Kesiapan mental dibutuhkan untuk wisata susur gua. Karena, di dalam minim cahaya, bahkan ada yang minim udara. Menurut Cahyo, saat ingin menyusuri gua, ada baiknya menyadari ke mana Anda akan pergi. Jangan langsung kaget melihat dunia di dalam gua.

    4. Respek terhadap alam

    Gua memiliki ekosistem yang berbeda dengan yang ada di permukaan tanah. Inilah ekosistem di bawah tanah. Beberapa ekosistem malah tidak bisa ditemui di mana-mana selain di dalam gua.

    Maka dari itu, pastikan untuk tidak merusak ekosistem yang ada di sana. Mulai dari mencoret-coret hingga mematahkan tanaman atau batu, jangan dilakukan!

    "Jangan mematahkan stalagtit atau stalagmit, atau merusak tanaman yang ada di sana," kata Cahyo.

    5. Lapor jika tak bisa berenang

    Beberapa gua memiliki sungai di bawah tanah dan itu jadi satu-satunya akses untuk menelusuri gua. Walau begitu, kemampuan berenang bukanlah yang paling utama karena ada pelampung dan ban yang bisa jadi alat mengapung.

    Tapi, alangkah baiknya jika melaporkan kepada guide jika tidak bisa berenang. Karena dengan begitu, akan ada pengawasan khusus terhadap para wisatawan yang tidak bisa berenang.

    "Tidak tenggelam karena setiap orang yang cave tubing pasti pakai pelampung, tapi jangan lupa laporakan kepada pemandunya agar diperhatikan," kata Cahyo.

    6. Jangan berisik

    Di beberapa gua, ada lorong yang tidak memperbolehkan pengunjungnya berisik. Ini karena ada kelelawar atau hewan lain yang mendiami tempat itu. Saat terlalu berisik, maka mereka bisa terganggu dan berakhir malah merugikan para pengunjung.

    Tapi, hal itu hanya ada di gua-gua tertentu. Sedang di gua umum, pengunjung bisa kok mengobrol atau bercanda, asal tahu tempat. Jangan terlalu asyik sendiri karena bisa membahayakan dan merugikan diri sendiri maupun orang lain.

    Sumber: Travel Detik

    Tagged with:

    Next
    Newer Post
    Previous
    Older Post

    No comments:

    Leave a Reply

Comments

The Visitors says