PESONA WISATA INDONESIA

welcome to our blog



in a way, articles can also be described as a type of adjectives as they also tell us something about the nouns, like adjectives.

Articles are found in many Indo-European, Semitic, and Polynesian languages but formally are absent from some large languages of the world, such as Indonesian, Japanese, Hindi and Russian.

Posts

Comments

The Team

Blog Journalist

Connect With Us

Join To Connect With Us

Portfolio

  • Kampung Bena

    Apa yang terlintas di benak Anda tentang Flores?, mungkin dahi Anda akan mengernyit sembari berpikir. Pulau Flores, pulau yang terletak di dalam wilayah adsminitratif Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur ini menyimpan cukup banyak potensi wisata, salah satunya Kampung Megalitik Bena yang diperkirakan telah ada sejak 1200 tahun yang lalu.

    Bena adalah sebuah perkampungan tradisional yang terletak di bawah kaki Gunung Inerie, Desa Tiworiwu, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada. Desa ini bisa ditempuh selama 30 jam dari Bajawa, ibu kota Kabupaten Ngada. Kampung ini terkenal karena sejumlah bangunan megalitik masih berdiri dan tata kehidupan masyarakatnya masih asli. Bagi kita mungkin kampung ini tidak terkenal, tetapi taukah Anda Bahwa kampung adat ini sudah ramai dikunjungi oleh wisatwan Jerman dan Itali.

    Bagi pencinta wisata sejarah dan budaya, Bena merupakan tempat wisata yang mengagumkan, memasuki kampung ini, hanya ada satu pintu gerbang di sebelah utara. Masyarakat kampung Bena percaya bahwa kampungnya terbentuk karena kapal besar pernah terdampar di atas lereng gunung itu dan tidak bisa berlayar lagi hingga air surut dan berubah menjadi batu hingga sekarang.

    Memasuki kampung Bena, Anda akan kagum karena masih ada bangunan Megalitik yang terdiri dari susunan bangunan kuno. Masyarakat Bena tidak tahu secara persis siapa yang mendirikan bangunan megalitik tersebut, tetapi mereka percaya bahwa bebatuan itu disusun oleh seorang lelaki yang perkasa bernama Dhake.

    Bebatuan Megalitik Kampung Bena
    Bebatuan Megalitik Kampung Bena

    Anda akan melihat jelas apa yang dimaksud dengan megalitik itu karena susunan batu sederhana tersebut berada tepat di tengah kampung dan ada jejak telapak kaki yang diyakini masyarakat merupakan jejak kaki Dhake. Selain itu, di samping kiri kanan kampung tersebut berjejer rumah penduduk yang masih sangat tradisional dan terletak saling berhadapan. Rumah tersebut masih terdiri dari material alam sehingga masih sangat alami. Rumah ini dikatakan tradisional juga karena hanya mempunyai satu pintu sama seperti pintu masuk kampung.

    Rumah adat Kampung Bena
    Rumah adat Kampung Bena

    Saat Anda datang, masyarakat Bena akan menyambut Anda dengan senyum dan sapa, Anda bisa benar-benar berbincang langsung tentang budaya setempat dan masyarakat Bena dengan ramah akan menjelaskan. Di sini Anda tidak akan menemukan listrik karena listrik memang belum masuk.

    Karena keunikannya, kampung Bena sudah didaftarkan menjadi situs warisan dunia UNESCO tahun 1995 walaupun belum diterima. Yang menarik dari kampung ini adalah tradisi bertenunnya yang masih bisa ditemui. Kegiatan bertenun ini masih dilakukan oleh wanita, sedangkan pria berladang.

    Hasil tenun dari Bena dinamakan tenun Bajawa. Tenun ini memiliki motif-motif kuno yang tercetak di atas tenunnya. Para penenun ini mampu menghasilkan irama khas dari tubrukan kayu dengan kayu yang dipergunakan. Motif tenun Bajawa yang utama bernama Jara yang bercorak geometris berbentuk kuda. Motif lainnya yang menonjol adalah Ghi'u dan Li'e Gulu. Biasanya tenun ini diproduksi untuk kebutuhan ritual adat di samping kebutuhan pakaian sehari-hari.

    Lawoa Dha Bhajawa contohnya. Kain ini merupakan sarung bagi perempuan yang digunakan upacara adat. Sedangkan untuk kain adat bagi pria dinamakan Sapu Dha A'dha. Ingin mengenal budaya Megalitikum lebih jauh, arahkan tujuan Anda ke Flores, Kampung Bena.

  • Curug Duwur atau disebut juga Air terjun Duwur merupakan salah satu Wisata alam yang terletak di Kabupaten Pemalang. Curug Duwur mempunyai Pesona yang memikat yaitu Masih Alaminya tempat tersebut, Kesegaran dan Kesejukannya masih Alami, kerena tempat tersebut terletak di Hutan dan cukup jauh dari Perkampungan warga, sehingga sangat cocok bagi Anda yang ingin Refreshing atau sekedar menenangkan diri.

    Curug Duwur belum terlalu ramai pengunjung karena belum terlalu terkenal dikalangan Wisatawan, kebanyakan pengunjung adalah warga sekitar, hanya pada hari libur Curug Duwur ramai pengunjung, karena memang belum ada Perencanaan dari pihak setempat untuk menjadikan Curug Duwur menjadi Obyek Wisata. Maka dari itu bagi Anda yang ingin berkunjung ke Curug Duwur disarankan untuk berkunjung di hari libur, karena selain di hari libur Curug Duwur sepi.

    • Keistimewaan Curug Duwur
    Anda akan dijumpai Pemandangan yang indah yaitu Pesawahan warga dan juga Bukit-bukit dengan Hutan Pinusnya, Udara yang sejuk dan segar juga akan menemani perjalanan Anda menuju Curug Duwur. Melihat warga yang sedang bercocok-tanam dan juga Keramah-tamahan warganya akan menjadi khas tersendiri, karena sudah jarang Wisata Alam yang menyajikan keindahan dan juga keramahan Warganya, sangat cocok sekali bagi Anda yang lebih menyukai Kesederhanaan seperti hal nya Saya :D.

    Disamping itu Anda akan menikmati kesegaraan Air Curug Duwur yang Jernih, secara Air tersebut merupakan Air pegunungan. Atau sekedar Foto-foto di Curug Duwur juga cukup bagus karena banyak Bebatuan besar, cocok sekali bagi Anda yang Fotografer.

    • Akses Ke Curug Duwur
    Curug Duwur terletak di Dusun Karang Pucung – Desa Wanarata – Kecamatan Bantarbolang – Kabupaten Pemalang. Untuk akses Anda tidak usah cemas karena aksesnya tidak sulit apalagi bagi Anda yang tinggalnya di daerah Kabupaten Pemalang. Untuk kendaraan tidak bisa masuk ke lokasi Wisata, karena belum ada jalan untuk kendaraan hanya jalan setapak, kendaraan di titipkan di Warga setempat. Disarankan menggunakan kendaraan Roda 2 atau Sepeda motor.

    Bagi Anda yang belum mengetahui daerah Kabupaten Pemalang, Anda bisa menjadikan Alun-alun Kabupaten Pemalang sebagai patokan awal, setelah itu Anda mengambil jalur yang menuju arah Randudongakal ataupun Moga dengan tujuan Anda yaitu Desa Wanarata, setelah sampai ke tempat tersebut tinggal Anda tanyakan lokasi Curug Duwur, pasti warga juga tau.

    Jika Anda masih bingung, Anda bisa menggunakan Peta dibawah ini sebagai Panduan Anda:

    Terima Kasih telah berkunjung ke Blog Wisata Indonesia, silahkan tuliskan komentar Anda mengenai Curug Duwur, dimohon bukan Spam.

  • Nasi Jamblang
    Untuk yang berkunjung ke Cirebon - Jawa Barat, rasanya kurang lengkap jika Anda belum mencoba Kuliner khas Cirebon yaitu Nasi Jamblang. Sebenarnya nasi tersebut adalah nasi putih biasa, namun menjadi unik karena disajikan di atas daun Jati. Dan sayuranya kita bisa pilih sendiri sesuai selera, ada; Telur dadar, Tahu goreng, Tempe goreng, Sate telur puyuh, Cumi dan Perkedel.

    Untuk harganya sangat murah , sekitar Rp.5000 saja Anda sudah mendapatkan Nasi dan beberapa Lauk. Rata-rata tiap warungnya selalu ramai dikunjungi pelanggan, terutama warga Cirebon sendiri. Banyak tempat yang menjual Nasi Jamblang, tapi yang paling ramai adalah di jalan Jamblang itu sendiri, itulah sebabnya dinamakan Nasi Jamblang.

    Untuk referensi Wisata di Kabupaten Cirebon, Anda bisa mengunjungi Sejumlah tempat Wisata Sejarah seperti Kerataon Kanoman dan Keraton Kasepuhan. Selamat mencoba.
  • Pintu Masuk Kawah Putih

    Masih sekitar Jawa Barat, yang Saya bagikan kali ini yaitu Kawah Putih-Ciwidey yang lokasi tepatnya berada di Bandung-Jawa Barat. Sebenarnya ini acara mendadak kebetulan pas Lebaran Idhul Adha kemarin tepatnya tanggal 15, karena tidak Mudik dan tidak ada kegiatan akhirnya memutuskan untuk jalan-jalan lagian sudah lama gak ngajak Istri Jalan-jalan. Mungkin bagi para pembaca yang penasaran sama wajah penulis(Saya) itu ada di atas bersama Istri tercinta. OK langsung saja saya bagikan pengalaman Kami ke Kawah Putih-Ciwidey berikut ini.

    Kawah Putih

    Keistimewaan Kawah Putih

    Kalo menurut Saya tempat ini cukup menarik, cocok untuk Rekreasi keluarga ataupun pasangan Muda-mudi, pemandangan sekitar yang cukup indah karena masih Alami, Udara yang dingin menambah suasana tentram yang Saya rasakan, tidak heran di tempat ini selalu ramai pengunjung.

    Berfoto bersama Saudara

    Ditempat ini juga sangat cocok untuk untuk berfoto-foto apalagi bagi yang belum menikah sangat cocok untuk berfoto seperti Foto Prawedding, karena sempet lihat  ada yang lagi jeprat-jepret untuk keperluan Prewedding.

    Cuma ada 1 yang kurang di tempat ini, yaitu tidak ada yang jual Kopi. Saya udah muter-muter nyari tukang kopi ataupun warung kopi gak ada, secara suasana di tempat tersebut sangat memungkinkan untuk menikmati secangkir Kopi, 1 hal yang sungguh sangat disayangkan karena memang Saya penggemar Kopi. Mungkin kedepannya Saya akan usulkan ke DisParBud Jawa Barat :D, karena sampai saat ini Saya belum tau penyababnya.

    Tiket, Lokasi dan Akses Kawah Putih

    Tiket masuk sebesar Rp61.000/Oktober-2013 untuk 2 orang Dewasa + Parkir untuk kendaraan Roda dua tidak termasuk penitipan Helm, untuk Mobil Saya gak sempat lihat daftar harganya. Oh iya jangan lupa bawa Masker sendiri jangan beli di lokasi Wisata, karena tergolong mahal(bagi Saya) yang harganya Rp5000/Pc.


    Untuk Aksesnya cukup mudah dari Bandung Anda ambil tujuan Soreang, jika dari Kopo Anda tinggal lurus tujuan Soreang yang nantinya jalur tersebut juga menuju Ciwidey. Untuk Kendaraan bisa menggunakan Pribadi atau Angkutan Umum yang tersedia dari Terminal Leuwi Panjang-Ciwidey.

    Back to Home


    Selamat Mencoba...
  • Taman wisata air panas Guci

    Mungkin bagi teman-teman semua sudah tidak asing lagi dengan Obyek wisata Pemandian Air panas Guci atau dikenal juga dengan nama Guci Indah atau banyak juga yang menyebutnya Guci, yang merupakan wisata Pemandian air panas yang terletak di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Udara disini cukup Sejuk dikarenakan letak Pemandian Air panas Guci yang berada tepat dibawah kaki Gunung Slamet. Tempat ini diminati banyak pengunjung karena Air panas alami serta suasana Alamnya yang sejuk dan Udaranya yang dingin. Masyarakat sekitar percaya jika Air panas yang mengalir di Wisata Guci Tegal ini dapat mengobati bermacam-macam Penyakit terutama penyakit pada Kulit. Selain dihari libur Wisata Alam Guci juga akan ramai dipadati pengunjung pada malam Jumat Kliwon(dalam kalender Jawa) bagi sebagian orang yang Ngalap Berkah(Mencari Berkah), yang menurut Mitosnya apabila mandi ditempat tersebut tengah malam, maka permintaan atau keinginan akan segera terkabul.
    • Keistimewaan Pemandian Air Panas Guci
    Sebagai salah 1 tempat rekreasi di Kabupaten Tegal, Guci selalu ramai dipadati pengunjung pada hari libur. Pemandian Air panas Guci diminati Wisatawan karena Air panas yang mengalir di tempat tersebut lain dari yang lain tidak seperti pemandian Air panas yang lain, yaitu tidak mengandung Belerang, itulah kenapa banyak yang menyebutnya Air panas Alami.

    Air mancur panas Guci

    Kebanyakan Wisata Air panas memiliki banyak kandungan Belerang, sedangkan Pemandian Air panas Guci tidak terdapat kandungan Belerang. Mungkin hal tersebutlah yang menjadikan berbeda dari tempat yang lain. Ditambah lagi tempat dan fasilitanya yang masih Alami, menarik bukan?.

    Sebelum memasuki Wisata Pemandian Air panas Guci, kita akan dijumpai daerah yang subur dengan pemandangan Pesawah, Perkebunan sayuran yang di dominasi sayuran Bawang merah disepanjang kanan ataupun kiri jalan yang kita lewati, dan juga udara yang Sejuk yang semakin menambahkan rasa bersemangat untuk merasakan Air yang menurut cerita berkhasiat di Wisata Alam Guci tersebut.

    • Sejarah Pemandian Air Panas Guci
    Sejarah Wisata Alam Guci atau asal-muasal nama Guci ini berasal dari Air yang diberikan oleh Wali Songo yang dimasukan kedalam Poci(Guci) untuk seseorang yang di utus/titah untuk mensyiarkan Islam. Namun jumlah Air yang diberikan terbatas, sehingga pada malam Jumat kliwon salah seorang Sunan menancapkan Tongkatnya ketanah. Atas izin Allah-SWT maka terjadilah Air panas yang mengalir. Hingga sekarang Wisata Guci masih menyimpan banyak sekali misteri, karena merupakan salah satu peninggalan Wali Songo.

    Setelah dilakukan penelitian pada tahun 1974 yang hasilnya tidak ditemukan ada racun, akhirnya Wisata Alam Guci dibuka untuk umum, dan sampai sekarang menjadi Salah satu Wisata Indonesia yang menarik untuk dikunjungi.

    • Lain-lain

    Tiket masuk Wisata Pemandian Air panas Guci seharga Rp.15.000 untuk dewasa dan Rp.7.000 untuk anak-anak, tiket sudah termasuk Parkir motor. Untuk fasilitas sudah cukup memadai, dari kamar mandi, Mushola juga terdapat hotel, Villa maupun penginapan yang cukup murah. Selain itu juga terdapat fasilitas menarik untuk keluarga seperti Out-bond dan juga kebun Strawberry.

    • Akses
    Untuk mencapai ke Wisata Alam Guci dari Kota Tegal jaraknya sekitar 40 Kilometer, sedangkan dari Kota Slawi sekitar 30 Kilometer. Ditempuh menggunakan Kendaraan Pribadi ataupun Kendaraan umum seperti Angkot ataupun Bus. Sedangkan dari Terminal Tegal ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam-an. Jika dari Kota Pemalang malah lebih gampang, tinggal Anda ambil arah yang menuju Moga, dari Moga sudah ada putunjuk untuk ke Wisata Alam Guci.

  • Keraton Kanoman Cirebon
    Masih Tentang Keraton yaitu Keraton Kanoman [Cirebon], yang di posting sebelumnya saya menulis Informasi tentang Keraton Kasepuhan [Cirebon]. Berikut ini akan saya ulas dari Keistimewaan, Sejarah, Lokasi dan Juga Akses Keraton Kanoman yang saya kumpulkan dari berbagai sumber.

    Keraton Kanoman merupakan pusat peradaban Kesultanan Cirebon yang terpecah menjadi beberapa bagian, yaitu Keraton Kanoman, Keraton Kasepuhan, Keraton Kacirebonan dan Keraton Keprabon. Mempunyai luas sekitar 6 hektar dan juga berada di belakang Pasar Kanoman. Keraton Kanoman merupakan komplek yang luas, terdapat 27 bangunan kuno termasuk Pendopo, salah satunya bernama Bangsal Witana yang merupakan cikal-bakal Keraton yang luasnya hampir 5 kali Lapangan Sepakbola.

    Keistimewaan Keraton Kanoman

    Dilihat dari sisi popularitasnya, Keraton Kanoman tidak setenar Keraton Kasepuhan, hal ini tebukti karena lebih banyak orang yang mengetahui tentang Keraton Kasepuhan dibanding Keraton Kanoman. Namun hal tersebut tidak mengurangi sedikitpun daya magnetis sejarah yang terdapat di Keraton Kanoman.

    Keraton Kanoman Kabupaten Cirebon

    Dengan area yang luas Anda bisa berkeliling bersama keluarga maupun teman seharian untuk menikmati peninggalan sejarah Kabupaten Cirebon. Juga terdapat museum yang menyimpan berbagai benda-benda bersejarah, seperti Kereta Perang Paksi Naga Liman dan juga Kereta Jempana dengan bentuk mirip seperti kereta Singa Barong yang terdapat di Keraton Kasepuhan, Kereta yang terdapat di Kerataon Kanoman ini di klaim sebagai kereta yang lebih tua. Bahkan kereta yang juga disebut-sebut merupakan duplikat dari kereta Singa Barong. Koleksi museum lainnya yaitu aneka senjata seperti Keris dan Tombak, Gamelan dan lain-lain.

    Selain berziarah dan melihat-lihat tentunya di Keraton Kanoman juga mempunyai banyak oleh-oleh untuk dibawa pulang, seperti benda-benda kerajinan tangan khas Cirebon dari Topeng, Batik, Lukisan Kaca, ataupun kerajinan lainya. Selain itu makanan khas Kabupaten Cirebon juga dapat diperoleh mudah disekitar Keraton, karena memang letaknya dekat dengan Pasar Tradisional.

    Sejarah Keraton Kanoman

    Keraton Kanoman merupakan salah satu tonggak sejarah kota Cirebon dan berkembangnya agama islam di Cirebon, di keraton ini Anda akan banyak menemui peninggalan-peninggalan sejarah dan kisah-kisah sejarah yang sangat mendalam yang akan disampaikan oleh pemandu, penjaga atau abdi dalem Keraton Kanoman.

    Keraton Kanoman didirikan oleh Pangeran Kertawijaya atau Pangeran Mohamad Badridin, yang bergelar Sultan Anom I, pada sekitar tahun 1588 Masehi. Keraton Kanoman juga tidak terlepas dari awal berkembangnya agama Islam di Jawa Barat, karena Islam di Jawa Barat tidak lepas dari Cirebon.

    Kereta Paksi Naga Liman
    Kereta Paksi Naga Liman

    Keraton Kanoman merupakan salah satu jejak sejarah yang ditinggalkan oleh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati). Berbagai benda-benda dan bangunan yang terdapat di Keraton Kanoman erat kaitannya dengan syiar agama Islam yang dulu dilakukan oleh Sunan Gunung Jati.

    Salah satu bangunan utama yang terdapat di komplek Keraton Kanoman adalah Witana. Witana berasal dari kata “Awit Ana” yang berarti bangunan tempat tinggal pertama yang didirikan ketika membentuk Dukuh Caruban. Dalam kakawin Nagarakertagama, bangunan Witana merupakan panggung kayu sementara dengan atap tanpa dinding untuk tempat persemayaman raja sementara waktu. Sebagaimana kita ketahui, Cirebon merupakan salah satu kota tua di Pulau Jawa.

    Keraton Kanoman sampai sekarang masih taat memegang adat-istiadatnya, di antaranya melakukan rytinitas tradisi Grebeg Syawal, yaitu seminggu setelah Idul Fitri dan ziarah ke makam leluhur Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Cirebon Utara.

    Lokasi dan Akses Keraton Kanoman

    Lokasi Keraton Kanoman menurut Adsminitratif terletak di Kelurahan Lemah Wungkuk - Kecamatan Lewah Wungkuk - Kabupaten Cirebon. Untuk aksesnya cukup dekat dari Keraton Kasepuhan yang hanya berjarak sekitar 600 meter ke arah Utara.
  • Curug Sedudo
    Wisata Curug Sedudo merupakan air terjun dan obyek wisata yang terletak di Desa Ngliman-Kecamatan Sawahan - Kabupaten Nganjuk - Jawa Timur. Jaraknya sekitar 30 km arah selatan ibukota Nganjuk, ketinggian air terjun ini sekitar 105 meter. Tempat wisata ini memiliki fasilitas yang cukup baik, dan jalur transportasi yang mudah diakses.

    • Keistimewaan Curug Sedudo

    Istimewanya, pengunjung dapat menikmati indahnya pancuran air raksasa yang meluncur dari ketinggian bukit. Selain menikmati wisata alam, wisatawan juga dapat menikmati wisata budaya. Pada hari-hari biasa tingkat kunjungan wisatawan tidak terlalu ramai, berbeda dengan tingkat kunjungan wisatawan pada Bulan Suro (bulan pertama pada Kalender Jawa). Masyarakat di sekitar air terjun memiliki kepercayaan bahwa Air Terjun Sedudo mempunyai kekuatan supranatural. Menurut mitos yang berkembang.

    Air Terjun Sedudo dipergunakan untuk upacara Parna Prahista, yaitu usance memandikan arca, yang kemudian sisa airnya dipercikan kepada anggota keluarga medium mendapat berkah keselamatan dan awet muda. Hingga sekarang, pihak pemerintah Kabupaten Nganjuk secara rutin melaksanakan acara ritual “Mandi Sedudo” setiap tahun baru Jawa tersebut, Oleh karena lokasi air terjun berada di lereng Gunung Wilis, maka wisatawan bisa sekalian menikmati picture Gunung Wilis atau bahkan melakukan pendakian. Diorama Air Terjun Sedudo sangat memikat, karena lokasinya berada di lereng Gunung Wilis, yakni sebuah gunung tidak aktif dengan ketinggian 2.552 dpl, di selatan kota Nganjuk.

    • Mitos Curug Sedudo

    Masyarakat setempat masih mempercayai, air terjun ini memiliki kekuatan supra Natural. Lokasi wisata alam ini ramai dikunjungi pada bulan Sura (kalender Jawa). Konon mitos yang ada sejak Zaman Majapahit, pada bulan itu dipercaya membawa berkah awet muda bagi orangutang yang mandi di air terjun tersebut.

    Upacara Parna Prahista;
    Upacara Parna Prahista


    Setiap Tahun Baru Jawa, air terjun Sedudo dipergunakan untuk Upacara/Ritual, yaitu memandikan arca dalam upacara Parna Prahista, yang kemudian sisa airnya dipercikan untuk keluarga supaya mendapat berkah keselamatan dan awet muda. Hingga sekarang pihak Pemerintah kabupaten Nganjuk secara rutin melaksanakan acara Ritual Mandi Sedudo setiap tanggal 1 Suro.

    • Akses ke Curug Sedudo

    Wisatawan yang berminat mengunjungi Air Terjun Sedudo dapat mencapai Kota Nganjuk melalui arah Surabaya atau Yogyakarta. Dari arah Surabaya, Nganjuk berjarak sekitar 110 km, sedangkan dari Yogyakarta sekitar 200 km. Perjalanan dapat ditempuh dengan angkutan umum (bus) maupun kendaraan pribadi.

    Dari kota Nganjuk, wisatawan masih harus menempuh perjalanan sejauh 30 km ke arah selatan ibukota kabupaten. Jalur transportasi ke arah lokasi wisata terbilang baik karena jalannya yang mulus. Namun demikian, karena lokasinya di gunung, jalan menuju Air Terjun Sedudo cenderung menanjak, naik-turun, dan berkelok-kelok. Kondisi jalan seperti ini tentu sulit untuk dilewati oleh kendaraan umum seperti bus. Oleh karena itu, bila berniat berwisata ke air terjun Sedudo, sebaiknya gunakan kendaraan roda empat non-bus (kendaraan pribadi).

    Lihat Peta berikut ini untuk Panduan Anda:


    Lihat Wisata Indonesia di peta yang lebih besar

Comments

The Visitors says