PESONA WISATA INDONESIA

welcome to our blog



in a way, articles can also be described as a type of adjectives as they also tell us something about the nouns, like adjectives.

Articles are found in many Indo-European, Semitic, and Polynesian languages but formally are absent from some large languages of the world, such as Indonesian, Japanese, Hindi and Russian.

Posts

Comments

The Team

Blog Journalist

Connect With Us

Join To Connect With Us

Portfolio

    Posted by: guru ppkn cerdas Posted date: December 04, 2014 / comment : 0

    Pletokan (https://apepsaprol.wordpress.com/)

    Pletokan adalah sebuah nama senjata mainan yang terbuat dari bambu, dan pelurunya terbuat dari kertas yang dibasahkan, atau biji jambu atau kembang. Permainan ini merupakan permainan khas masyarakat Betawi. Pada masyarakat Sunda, mereka menyebut pletokan dengan bebeletokan, sedangkan di Probolinggo dan Madura , mereka menyebutnya dengan tor cetoran. Permainan ini, biasanya dimainkan oleh anak laki-laki berumuran 6-13 tahun. Mereka yang memainkan permainan ini, seolah-olah sedang menjadi orang yang berada dalam pertempuran, dan terkadang, mereka memainkan permainan ini untuk menirukan adegan film. Dengan peluru yang terbuat dari benda yang tidak berbahaya, membuat permainan ini sangat aman dan bahkan dapat dikatakan gratis, karena terbuat dari bambu.

    Pletokan masa kini (https://sejarah.kompasiana.com)

    Material

    Bambu tua dan kuat, panjang 30-40 cm dengan diameter 1-1.5 cm
    Kertas yang dibasahkan, atau biji jambu, atau kembang, atau biji-bijian kecil

    Cara Membuat

    Pertama, siapkan bambu yang kuat dan tua supaya tidak cepat pecah. Kemudian, bambu dibagi menjadi dua, yakni: penyodok dan laras. Dalam membuat penyodok, anda harus membelah bambu sehingga membentuk lidi panjang, berikutnya anda harus meraut bambu sampai bundar sesuai dengan lingkaran laras dan bagian pangkal dibuat pegangan sekitar 10 cm. Pastikan penyodok ini bisa masuk kedalam laras. Untuk bagian atas penyodok dibuat lebar, gunanya untuk menekan atau memukul-mukul amunisi/pelor agar bisa masuk dengan sempurna. Hal ini dimaksudkan, untuk membuat pletokan lebih mudah dimainkan. Dan, anda dapat menambahkan daun pandan atau daun kelapa yang dililit dibentuk seperti kerucut, dengan tujuan supaya suara yang dihasilkan lebih keras. Dan, dalam membuat laras, siapkan sebuah bambu kecil, diameter 1 cm dengan panjang antara 15 – 20 cm. Lebih baik untuk mebuat laras menggunakan bambu yang sudah tua agar tidak mudah pecah.

    Kedua, siapkan kertas yang telah dibasahkan, atau buah-buahan berukuran kecil, atau biji jambu, atau kembang sebagai pelurunya.

    Ketiga, permainan siap dimainkan.

    Cara pemakaian (https://kebudayaanindonesia.net)

    Cara menembak

    Setelah senjata telah dibuat dan tim telah terbentuk, maka permainan siap untuk dimulai. Tetapi, kita harus mengetahui bagaimana cara menembak dengan pletokan. Peluru dimasukan dengan batang penolak (penyodok) sampai ke ujung laras. Peluru kedua dimasukkan dan ditolak dengan batang penolak (penyodok). Peluru kedua ini mempunyai fungsi ganda. Fungsi pertama sebagai klep pompa untuk menekan peluru pertama yang akan ditembakkan. Fungsi kedua menjadi peluru yang disiapkan untuk ditembakkan berikutnya. Tembakan ini akan menimbulkan bunyi "pletok" dan peluru terlontar ± 5 meter dan relatif lurus.

    Sumber: Wikipedia

    Tagged with:

    Next
    Newer Post
    Previous
    Older Post

    No comments:

    Leave a Reply

Comments

The Visitors says