PESONA WISATA INDONESIA

welcome to our blog



in a way, articles can also be described as a type of adjectives as they also tell us something about the nouns, like adjectives.

Articles are found in many Indo-European, Semitic, and Polynesian languages but formally are absent from some large languages of the world, such as Indonesian, Japanese, Hindi and Russian.

Posts

Comments

The Team

Blog Journalist

Connect With Us

Join To Connect With Us

Portfolio

    Posted by: guru ppkn cerdas Posted date: December 17, 2014 / comment : 0

    Benteng Pendem Cilacap (https://bestinterest1.blogspot.com)

    Benteng Pendem Cilacap (bahasa Belanda-nya, Kustbatterij op de Landtong te Cilacap) terletak di wilayah dusun Kebonjati, desa Cilacap, Kecamatan Cilacap, kabupaten Cilacap. Ketika memasuki Kota Cilacap mudah mencari lokasi Benteng Pendem, karena letaknya yang bersebelahan dengan Pantai Teluk Penyu.

    Benteng yang dibangun oleh Belanda antara tahun 1861-1879 ini memilki luas asli 10.5 hektare. Namun ternyata sejumlah 4 hektare diambil oleh pertamina untuk pembangunan salah satu fasilitasnya didaerah tersebut.

    Benteng Pendem ke arah Pantai Teluk Penyu (https://anang-elnino.blogspot.com)

    Benteng ini menurut cerita sempat terpendam tanah beberapa waktu lamanya, sebelum akhirnya ditemukan pada tahun 1986 dan mulai digali pada tahun 1987. Semenjak itu benteng ini dibuka untuk para pengunjung dan para peneliti yang ingin berkunjung ke benteng ini.

    Benteng Pendem dahulunya merupakan markas pertahanan tentara Belanda di Cilacap, Jawa Tengah yang didesain oleh arsitek Belanda. Benteng ini difungsikan untuk menahan serangan yang datang dari arah laut bersama dengan Benteng Karang Bolong, Benteng Klingker, dan Benteng Cepiring. Benteng Pendem difungsikan hingga tahun 1942. Ketika perang melawan Pasukan Jepang, benteng ini berhasil dikuasai Jepang. Tahun 1941, Jepang meninggalkan benteng ini karena kota Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh sekutu; sehingga, benteng ini diambil alih oleh TNI Banteng Loreng Kesatuan Jawa Tengah. Dalam penguasaan TNI, benteng ini digunakan para pejuang kemerdekaan berlatih perang dan pendaratan laut.

    Ruang Barak Benteng Pendem (https://pesonawarnaindonesia.blogspot.com)

    Gubernur Jenderal J.J. Rochussen (1845-1851) memutuskan bahwa pembukaan pelabuhan Cilacap bukan semata-mata untuk kepentingan perdagangan saja, melainkan untuk militer dan pertahanan.

    Pendirian benteng ini oleh Belanda hampir bersamaan dengan munculnya Tanam Paksa yang dicanangkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch. Pada saat itu Cilacap memang menjadi pelabuhan penting untuk mengangkut hasil perkebunan Tanam Paksa antara lain dari Yogyakarta dan Purworejo. Pada masa jayanya pelabuhan Cilacap pernah menjadi saingan pelabuhan Semarang karena Jawa Tengah selatan dan sebagian Jawa Barat selalu mengirimkan hasil buminya melalui Cilacap. Dengan demikian kedudukan benteng ini bernilai strategis bagi Belanda dalam mengamankan ekspor hasil perkebunan yang telah menyumbangkan dana yang berlimpah bagi negeri Belanda. Pelabuhan Cilacap menjadi sepi karena jalan darat di daerah pedalaman mulai dibangun baik jalan kereta api maupun untuk kendaraan bermotor lainnya. Sehingga barang ekspor maupun impor dapat dikirim atau didistribusikan dari dan ke pedalaman Jawa Tengah melalui pelabuhan Semarang (BPCB Jateng).

    Ruang Klinik Benteng Pendem (https://ensiklopediaindonesia.com)

    Keistimewaan Benteng Pendem adalah struktur bangunannya terdiri dari bagian-bagian yang cukup lengkap. Di dalam benteng ini terdapat beberapa ruangan yang terdiri dari 60 kamar istirahat, gudang senjata, terowongan, ruang pengintai, ruang penjara, ruang rapat, ruang amunisi, ruang klinik pengobatan, ruang perwira, dapur, ruang tembak, dan 13 tempat penting pertahanan yang dikelilingi oleh pagar besi. Masing-masing ruangan itu terdapat terowongan yang dapat menghubungkan antara satu ruang dengan ruang lainnya. Walau bangunannya nampak sederhana tapi benteng ini dapat menampung tentara sebanyak satu batalyon.

    Benteng seluas 6,5 hektar ini cukup unik. Keunikan itu tampak pada bangunannya yang terpendam di dalam tanah sedalam kurang lebih 3 meter, sehingga tidak nampak dilihat dari kejauhan. Di bagian depan benteng dikelilingi parit yang tinggi dan sungai buatan. Pada zaman dulu parit ini berfungsi sebagai menara dan sekaligus sebagai pelindung benteng dari serangan musuh. Sedangkan sungai buatan sebagai sarana transportasi kapal dari benteng menuju selat Nusakambangan.

    (https://www.panoramio.com)

    Informasi lebih lanjut hubungi

    Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cilacap
    Jl. Jend. Ahmad Yani No. 8 Cilacap, Jawa Tengah
    Telp.: +62 282 534 481
    Email : diparta_clp@yahoo.co.id
    Website : https://pariwisata.cilacapkab.go.id

    Tagged with:

    Next
    Newer Post
    Previous
    Older Post

    No comments:

    Leave a Reply

Comments

The Visitors says