PESONA WISATA INDONESIA

welcome to our blog



in a way, articles can also be described as a type of adjectives as they also tell us something about the nouns, like adjectives.

Articles are found in many Indo-European, Semitic, and Polynesian languages but formally are absent from some large languages of the world, such as Indonesian, Japanese, Hindi and Russian.

Posts

Comments

The Team

Blog Journalist

Connect With Us

Join To Connect With Us

Portfolio

    Posted by: guru ppkn cerdas Posted date: March 05, 2016 / comment : 0


    Gunung Batur terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Propinsi Bali. Jika Anda datang dari Bandara Ngurah Rai hanya memerlukan jarak 83 km atau menempuh waktu kurang lebih 2 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor dengan melalui jalan Tol Bali Mandara kemudian ke jalan By Pass Ngurah Rai. Dari By Pass Ngurah Rai dilanjutkan ke jalan By Pass Ida Bagus Mantra ke timur hingga ke perempatan jalan Pantai Siyut belok ke kiri untuk menuju jalan Raya Tulikup. Dari Jalan Raya Tulikup bisa menuju ke pertigaan bangli atau bisa juga melalui jalan Taman bali (melalui Taman Nusa) hingga ke Kota Bangli. Dari Kota Bangli cari jalan Nusantara hingga ke objek wisata Penelokan (Anda akan disabut sebuah plang “Welcome to Batur Global Geopark Kintamani”).

    Gunung Batur (https://www.ydcbalitour.com)

    Gunung Batur Kintamani Bali merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif dan masih terlihat mengeluarkan asap belerang yang mengepul di atasnya. Gunung Batur Kintamani ialah gunung tertinggi kedua di Bali setelah Gunung Agung di Besakih dengan tinggi 1.717 meter di atas permukaan laut.

    Dari puncak Gunung Batur melihat Matahari terbit (https://waskita-adijarto.blogspot.co.id)

    Gunung Batur merupakan gunung berapi aktif, yang artinya adalah rentan terhadap gempa bumi sering dan tremor. Beberapa daerah gunung berapi lebih eksplosif daripada yang lain, dan bahkan bila gunung berapi tidak meletus, kantong uap, lava, dan gas belerang dapat dilepaskan setiap saat. Turis harus menyadari ini dan memastikan mereka mengetahui status gunung berapi sebelum naik. Hiking dengan pemandu wisata yang terdaftar akan membantu memastikan Anda tinggal di zona aman.

    Sejarah

    Gunung Batur dengan danau Batur (https://www.driverbalitours.com)

    Gunung Batur, dahulunya merupakan salah satu gunung purba dengan ketinggian mencapai 3.000-4.000 mdpl, sebelum mengalami letusan dasyat 29.300 dan 20.150 tahun yang lalu dan menghasilkan sebuah kaldera super luas dengan ukuran mencapai 13.8 x 10 km dan merupakan salah satu yang terindah di dunia. Di bagian tengah kaldera raksasa ini terbentuk sebuah danau yang menyerupai bulan sabit dan dikenal dengan sebutan Danau Batur dengan panjang 7.5 km dan lebar maksimum 2.5 km serta kelilingnya mencapai 22 km dan luas sekitar 16 km2.

    Gunung Batur merupakan bagian rangkaian dari "Ring of Fire" Pasifik atau Cincin Api Pasifik dan menjadi salah satu gunung berapi paling aktive di Indonesia. Menurut catatan Gunung Batur sudah mengalami sebanyak 26 kali letusan sejak tahun 1804 dan yang terdasyat terjadi pada tahun 1926. Karena keindahan landscape dan keunikannya Gunung Batur menjadi gunung pertama di Indonesia yang ditetapkan sebagai anggota jaringan dunia taman bumi (Global Network of National Geoparks) dan didukung oleh UNESCO pada tanggal 20 September 2012.

    Ada cerita dari Lontar Susana Bali yang mengatakan Gunung Batur adalah puncak Gunung Semeru di Pulau Jawa yang digerakkan oleh Batara Pasupati menjadi Sthana (tahta) dari Betari Danuh. Pada waktu tertentu, semua orang Hindu dari berbagai daerah di Bali datang untuk memberikan Suwinih (persembahan) ke Gunung Batur. Upacara ini digunakan untuk mengusir hama yang mungkin akan menyerang ladang pertanian masyarakat di sekitar Batur. Mereka percaya dengan memberikan suwinih, ladang pertanian di daerah sekitar gunung Batur menjadi daerah yang subur.

    Rute Pendakian

    Di puncak gunung Batur, seperti negeri di atas awan (https://www.sashylittlekitchen.com)

    Ketika pukul 04.00 pagi perjalanan pendakian Gunung Batur sudah bisa dimulai. Dari pos Himpunan Pramuwisata Pendakian Gunung Batur (HP2GB), perjalanan akan melalui jalan yang sudah diaspal hingga ke Pura Pasar Agung Gunung Batur, tetapi dalam kondisi jalannya sangat parah. Untuk mencapai Pura Pasar Agung Gunung Batur kira-kira memerlukan waktu 30 menit perjalanan. Nah pertualangan Anda akan dimulai dari Pura Pasar Agung Gunung Batur ini. Di sini kita akan berjalan menggunakan jalan setapak hingga pos yang pertama. Di pos ini kita akan menemukan prasasti yang menjelaskan keadaan Gunung Batur sebelum letusan, akibat letusan, dan ditetapkannya Gunung Batur sebagai Global Geopark.

    Prasasti Gunung Batur sebagai Global Geopark (https://www.sashylittlekitchen.com)

    Dari prasasti ini kita akan melewati 3 pos lagi untuk mencapai puncak Gunung Batur. Pos-pos tersebut digunakan sebagai tempat peristirahatan. Pada langit dalam keadaan cerah, di pos terakhir merupakan momen-momen yang sangat pas untuk menyaksikan keindahan matahari terbit di atas puncak Gunung Batur.

    Di sini terdapat sebuah celah-celah gunung yang mengeluarkan uap panas. Banyak wisatawan yang memanfaatkan fenomena ini dengan merebus telur. Kita tidak perlu repot-repot membawa panci dan air untuk merebus telur, cukup dengan menaruh telur tersebut di dalam sebuah goa-goa kecil yang mengeluarkan uap panas dan tunggu kira-kira 15 menit telur sudah matang.

    Memasak telur hanya 15 menit (https://wisatabaliutara.com)

    Pada saat menuruni lereng Gunung Batur hari sudah mulai terang, sehingga kita dengan mudah melihat pemandangan alam disekeliling kita, seperti danau batur yang membiru. Di pos pertama (tempat prasasti itu berada) kita akan melihat pemandangan yang indah. Jika Anda beruntung kita bisa melihat sekupulan kera yang bermain di sekitar prasasti tersebut. Tepat di bawah prasasti itu ada sebuah gua yang lumayan dalam (kira-kira 50 meter). Jika Anda penasaran ingin masuk ke dalamnya bisa mencobanya, karena di dalam gua dalam keadaan gelap disarankan menggunakan lampu senter dan harus menundukan kepala karena goanya tidak begitu tinggi.

    Tips

    Bagi pendaki pemula atau yang sama sekali belum pernah mendaki
    • Siapkan mental dan niat, awali pendakian dengan berdoa.
    • Sebaiknya anda melakukan pendakian saat pukul 04.00 wita karena dengan pendakian yang hanya memakan waktu sekitar dua jam, anda dapat menikmati panorama matahari terbit. Selain itu pula cuaca biasanya akan tampak bagus dengan pemandangan sekitar yang lebih terbuka.
    • Jangan coba-coba mendaki tanpa guide jika belum pernah mendaki ke Batur sebelumnya takutnya kalian nyasar. 
    • Gunakan Jacket yang tebal karena diatas dingin sekali 
    • Pakai sarung tangan dan masker, karena sepanjang jalan berdebu dan nanti akan sering berpegangan di bebatuan kasar. 
    • Pakai sepatu dengan kaos kaki yang nyaman dengan sol yang lumayan tebal, agar kaki tidak sakit saat melewati bebatuan tajam. 
    • Gunakan topi atau kupluk. 
    • Jas hujan 
    •  P3K atau Obat-Obatan 
    • Bawa bekal makanan dan air secukupnya, jangan berlebihan agar tidak berat 
    • Bawalah senter masing-masing bila perlu siapkan batere cadangan. 
    • Bawa tongkat, bisa menggunakan bambu, kayu atau besi yang penting kuat untuk menopang tubuh Anda jika suatu saat diperlukan. Selain sebagai alat untuk mengurangi beban tubuh kita, dapat juga digunakan sebagai tempat untuk mengikatkan bendera. 
    • Jangan mencoba untuk mendaki Gunung Batur pada musim hujan, karena jalan akan sangat becek dan licin. 
    • Jangan nekat atau melakukan hal-hal aneh karena Batur merupakan kawasan suci.
    • Sempatkanlah diri anda untuk berendam di air panas yang berada tidak jauh dari desa. Dijamin akan membuat tubuh yang lelah kembali segar.
      Bila ingin menyewa guide bisa mengbubungi

      Himpunan Pramuwisata Pendakian Gunung Batur (HP2GB)
      Jl. Toya Bungkah, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, 80652
      Telp.: (62)  366 52362

      Tagged with:

      Next
      Newer Post
      Previous
      Older Post

      No comments:

      Leave a Reply

    Comments

    The Visitors says