PESONA WISATA INDONESIA

welcome to our blog



in a way, articles can also be described as a type of adjectives as they also tell us something about the nouns, like adjectives.

Articles are found in many Indo-European, Semitic, and Polynesian languages but formally are absent from some large languages of the world, such as Indonesian, Japanese, Hindi and Russian.

Posts

Comments

The Team

Blog Journalist

Connect With Us

Join To Connect With Us

Portfolio

    Posted by: guru ppkn cerdas Posted date: March 14, 2016 / comment : 0

    Sandwich Ndeso

    Camilan khas Jogja adalah sesuatu yang lazim dibawa oleh mereka yang baru saja mengadakan perjalanan wisata di Kota Gudeg atau sedang berada di Yogya. Aneka Camilan khas Jogja dapat ditemui dengan mudahnya di sana. Jalan paling mudah adalah dengan mengunjungi sentra oleh-oleh camilan Jogja. Namun, tidak semua dapat Anda temukan dalam satu lokasi.

    Bakpia

    Bakpia (https://www.initempatwisata.com)

    Siapa tak mengenal bakpia? Camilan ini sudah melekat dan identik dengan Yogyakarta. Bakpia merupakan kue yang terbuat dari adonan tepung terigu berisi kacang hijau dan dimasak dengan cara dipanggang.

    Bakpia juga erat hubungannya dengan budaya Tionghoa. Dahulu, bakpia diisi dengan daging babi, namun karena pengaruh Islam di Jawa, isi bakpia kemudian diganti dengan kacang hijau yang telah dicincang dan diberi rasa manis dari gula.

    Saat ini, bakpia sudah mengalami banyak perkembangan. Berbagai varian rasa pun mulai diciptakan guna menarik perhatian pembeli. Anda bisa membeli bakpia dengan rasa durian, coklat, keju, kumbu hitam dan berbagai varian rasa lainnya.

    Yangko

    Yangko (https://www.negerikuindonesia.com)

    Ini dia kue moci khas Kotagede, Yogyakarta. Yangko memang mirip sekali dengan kue moci, jajanan yang terbuat dari tepung beras ketan ini memiliki tekstur yang kenyal, berisi kacang cincang dan rasanya manis legit persis kue moci. Yangko memiliki penampilan yang sangat menarik, dengan bentuk kotak dan warna-warni cerah serta taburan tepung. Satu kotak yangko umumnya berisi 30 buah dengan rasa yang bervariasi.

    Geplak

    Geplak (https://pariwisataindo.com)

    Yogyakarta memang terkenal dengan kulinernya yang bercitarasa manis, termasuk untuk camilannya. Salah satu yang patut Anda coba sekaligus bisa dijadikan oleh-oleh adalah geplak.

    Geplak, camilan khas Bantul, terbuat dari daging kelapa yang diiris tipis dan dimasak dengan campuaran gula. Saat ini, geplak telah dimodifikasi sehingga tersedia dalam berbagai varian rasa dan warna cerah menggoda. Geplak identik dengan rasanya yang sangat manis, bahkan jika Anda meminum teh manis setelah menyantap geplak, teh yang Anda minum dijamin akan terasa tawar.

    Peyek Tumpuk

    Peyek Tumpuk (https://cemilanejogja.wordpress.com)

    Masih dari Bantul, kamu musti coba juga peyek tumpuk. Peyek ini sebenarnya rempeyek kacang seperti yang biasa banyak dijumpai dan kita makan. Hanya saja alih-alih berbentuk bundar dan pipih, peyek tumpuk kacangnya numpuk-numpuk hingga sekepalan tangan orang dewasa. Peyek tumpuk pertama kali diproduksi oleh Mbok Tumpuk, tapi sekarang peyek tumpuk bisa kamu jumpai di mana saja di daerah Bantul.

    Ampyang

    Ampyang (https://pariwisataindo.com)

    Ampyang merupakan camilan khas Jawa yang terdiri atas kacang yang dicampur dengan gula jawa atau gula kelapa. Paling cocok nih dimakan di sore hari yang gerimis, sambil menyeruput teh jahe panas. Wahhh!

    Coklat Monggo

    Coklat Monggo

    Tak perlu jauh-jauh ke Belgia untuk dapat merasakan sensasi nikmat coklat. Di Yogyakarta, Anda bisa menikmati coklat Yogyakarta dengan cita rasa Belgia, namanya Coklat Monggo.

    Coklat Monggo diolah dari biji coklat pilihan yang didapat dari Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Pemilik Coklat Monggo ini merupakan pria berkebangsaan Belgia, sehingga ia tahu benar bagaimana cara meracik coklat yang tepat dan menghasilkan rasa yang nikmat khas coklat di negerinya. Meskipun pemiliknya orang asing, Coklat Monggo tetap membawa unsur budaya Jawa. Hal ini bisa terlihat dari namanya, ‘monggo’, yang dalam bahasa Jawa berarti ‘silakan’. Hal lainnya terlihat dari kemasan coklat yang menampilkan gambar wayang. Selain itu, Coklat Monggo juga sangat ramah lingkungan. Kemasannya terbuat dari kertas daur ulang bersertifikat yang aman untuk kemasan makanan.

    Kipo

    Kipo (https://pariwisataindo.com)

    Kipo ini bentuknya kecil imut-imut berwarna hijau dan berisi parutan kelapa bercampur gula jawa. Nama Kipo sendiri berasal dari kalimat ‘Iki Opo‘ yang disingkat atau kalau dalam Bahasa Indonesia artinya ‘Ini Apa’. Kok bisa gitu? Nggak tau lah udah dari jaman dulunya juga gitu kata orang.

    Bahan untuk kulit kipo yang berwarna hijau itu terbuat dari adonan tepung ketan dengan sedikit santan dan garam, sedangkan isinya yang bernama enten-enten terbuat dari paduan parutan kelapa dengan gula jawa. Untuk pembuatannya sendiri, kulit dan enten-enten yang udah siap tadi kemudian dipanggang yang akan menghasilkan rasa yang manis dan gurih. Warna hijau yang didapat itu bukan dari bahan kimia, tapi dari pewarna alami dari daun suji. Jadi jangan kaget jika menemui semua kue Kipo berwarna hijau dan isinya berwarna coklat, karena proses pemanggangan tadi.

    Tiwul

    Tiwul

    Tiwul salah satu makanan khas yang berasal dari Gunung kidul, Yogyakarta dan merupakan salah satu makanan berbahan dasar singkong atau ketela pohon. Tiwul terbuat dari gaplek yang merupakan hasil olahan singkong yang telah dikupas dan dikeringkan. Dari pengeringan tersebut setelah diolah akan diperoleh tepung singkong yang nantinya akan diolah menjadi Tiwul.

    Gatot

    Gatot (https://pariwisataindo.com)

    Gatot bukan nama orang yao, merupakan makanan khas Gunungkidul. Makanan ini berbentuk dadu, agak lengket, warnanya coklat agak kehitam-hitaman. Rasa dari gatot cukup unik, biasanya gatot ini disantap dengan taburan kelapa parut, ataupun gula pasir, yang melengkapi citarasa gatot menjadi lebih sensasional.

    Kue Kembang Waru

    Kue Kembang Waru (https://lifestyle.liputan6.com)

    Jika ingin mendapatkan Kue Kembang Waru, Anda harus pergi ke kampung-kampung yang ada di Kota Gede, Yogyakarta. Hal ini karena tidak semua orang dapat membuat Kue Kembang Waru sehingga kue ini menjadi langka. Dulunya, Kue Kembang Waru dijadikan sebagai persembahan untuk raja-raja Mataram. Kini Kue Kembang Waru hanya disajikan pada saat upacara adat atau acara-acara penting lainnya.

    Geblek

    Geblek (https://pariwisataindo.com)

    Geblek merupakan cemilan asli dari Kulonprogo, Yogyakarta, yang terbuat dari tepung tapioka dan bumbu bawang. Rasanya yang gurih membuat Geblek sangat dinikmati sebagai cemilan di waktu santai. Jika ingin menjadikan Geblek sebagai oleh-oleh, sebaiknya membelinya dalam bentuk mentah agar lebih awet.

    Jadah Tempe

    Jadah Tempe atau Snadwich Ndeso (https://pariwisataindo.com)

    Makanan khas Yogya asal Kaliurang ini sering disebut sebagai Sandwich Ndeso. Cara makannya, tempe bacemnya ditaruh di antara dua jadah, lalu dimakan seperti makan sandwich. Jangan lupa cabainya untuk menemani rasa manis dari tempe bacem. Rasanya? Yummy! Jadah tempe paling terkenal adalah jadah tempe dari warung Mbah Carik di Kaliurang. Tapi sebenarnya, jadah tempe dari warung yang lain pun tak kalah enaknya.

    Tagged with:

    Next
    Newer Post
    Previous
    Older Post

    No comments:

    Leave a Reply

Comments

The Visitors says