PESONA WISATA INDONESIA

welcome to our blog



in a way, articles can also be described as a type of adjectives as they also tell us something about the nouns, like adjectives.

Articles are found in many Indo-European, Semitic, and Polynesian languages but formally are absent from some large languages of the world, such as Indonesian, Japanese, Hindi and Russian.

Posts

Comments

The Team

Blog Journalist

Connect With Us

Join To Connect With Us

Portfolio

    Posted by: guru ppkn cerdas Posted date: April 03, 2014 / comment : 0

    Ilustrasi kuliner Indonesia (Budisantoso Budiman)

    Kerinduan masyarakat Indonesia yang ada di Swiss akan panganan seperti Batagor, Gudeg, Nasi Kapau, terobati dengan digelarnya Indonesische Festival di Swiss, baru baru ini.

    Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Bern, Oktavia Maludin kepada Antara London, Rabu mengatakan Indonesische Festival dihadiri pengunjung yang datang dari berbagai penjuru Swiss, perbatasan Perancis dan Jerman tumpah ruah di gedung serba guna milik Pemkot Rheinfelden.

    Duta Besar RI untuk Konfederasi Swiss dan Keharyapatihan Liechtenstein, Linggawaty Hakim, yang mengunjungi stand makanan dan berbagai produk Indonesia mengatakan KBRI Bern selalu mendukung kegiatan seperti ini dalam rangka mempromosikan wisata dan budaya Indonesia.

    Dubes mengatakan dalam acara Indonesia Festival juga dimanfaatkan KBRI memberikan pelayanan kekonsuleran langung ke masyarakat. Dengan pelayanan menjemput bola, KBRI mengharapkan kedekatan dan kerjasama antara KBRI dan warga masyarakat dapat terbina, ujarnya.

    Tidak hanya warga Indonesia yang merindukan cita rasa kuliner Indonesia, pengunjung asal Swiss yang pernah ke Indonesia pun merasakan hal serupa. Sejumlah makanan dan penganan khas Indonesia, seperti Batagor, Gudeg, Nasi Kapau, Sate laku keras walaupun dijual dengan harga 10-15 Swiss frank per porsi.

    Selain kedai-kedai makanan, pada Indonesisches Festival juga terdapat stand kerajinan, batik, pakaian anak-anak, kebaya, dan juga stand perhiasan mutiara yang didatangkan langsung dari Lombok.

    Satu hal yang cukup menarik dalam acara ini, para penjaga stand dan mayoritas pengunjung kompak mengenakan batik. Beberapa penjaga stand bahkan mengenakan pakaian tradisional dari daerah yang sesuai dengan makanan yang dijual.

    Tampak penjual makanan Bali mengenakan pakaian tradisional Bali para penjualnya pun blasteran Swiss-Bali, dan lancar berbahasa Indonesia. Makanan Bali dijual disajikan dalam tampah kecil dari Bali.

    KBRI Bern bersama Catharina Oehler, pemilik Pasar Indonesia Versand, distributor utama produk asal Indonesia mengelar kuis yang ditujukan kepada pengunjung asal Swiss, tentang apa yang timbul secara spontan dalam benak warga Swiss ketika mendengar kata Indonesia.

    Banyak yang menjawab Bali, serta Diving. Ada yang juga yang lebih spesifik seperti Sate ayam, bakmi/nasi goreng, bahkan wanita Indonesia yang terkenal cantik-cantik. Ini adalah salah satu dari lima pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner "Bitte erzahlen Sie Indonesian in 5 worter" atau dalam Bahasa Indonesia, "lukiskan Indonesia dalam lima kata".

    Sumber: Antaranews

    Tagged with:

    Next
    Newer Post
    Previous
    Older Post

    No comments:

    Leave a Reply

Comments

The Visitors says