PESONA WISATA INDONESIA

welcome to our blog



in a way, articles can also be described as a type of adjectives as they also tell us something about the nouns, like adjectives.

Articles are found in many Indo-European, Semitic, and Polynesian languages but formally are absent from some large languages of the world, such as Indonesian, Japanese, Hindi and Russian.

Posts

Comments

The Team

Blog Journalist

Connect With Us

Join To Connect With Us

Portfolio

    Posted by: guru ppkn cerdas Posted date: June 10, 2016 / comment : 0

    Pengunjung menyerahkan secarik kertas Kartu Doa sebagai alat pembayaran menu berbuka puasa kepada pelayan Soto Kauman Express, Sawangan, Depok, Rabu (8/6/2016). Kartu Doa adalah alat pembayaran dalam program "Buka Puasa Bayar Pake Doa".

    Satu persatu pengunjung Soto Kauman Express di Depok datang dan pergi usai maghrib, Rabu (8/6/2016). Tangannya menggenggam secarik kertas dan kemudian diserahkan kepada pelayan warung yang berbaju merah dan berkerudung hitam.

    "Terima kasih ya. Semoga rezekinya semakin bertambah," kata seorang pengunjung sambil mengangkat kedua tangannya sebelum meninggalkan Warung Soto Express Kauman.

    KompasTravel sempat mencoba berbuka puasa di Soto Kauman Express. Sebelum waktu berbuka tiba, empat suguhan telah dihadirkan oleh pelayan di meja.

    Hingga pukul 18.00 WIB, pengunjung-pengunjung lain juga masih berdatangan. Ada yang muda-mudi yang berpasangan, anak-anak kecil, hingga keluarga yang datang untuk berbuka puasa.

    Itu adalah satu cuplikan dari sudut warung Soto Kauman Express di saat waktu berbuka puasa. Secarik kertas itu adalah alat pembayaran menu berbuka puasa yang terdiri dari empat hidangan yakni jus belimbing, kurma, soto original, dan satu makanan pilihan.

    Pengunjung hanya perlu menuliskan doa serta nama di sebuah kartu kertas kemudian diserahkan kepada pelayan warung Soto Kauman Express. Lalu, pengunjung bisa pergi.

    Adalah Ubaidillah (34), pemilik Soto Kauman Express sekaligus sutradara di balik program cara transaksi yang dinamakan dengan "Buka Puasa Bayar Pake Doa". Program tahun ini adalah kali ketiga sejak pertama kali digulirkan pada tahun 2014.

    "Kita enggak nyebut gratis, kita gantinya dengan doa. Jadi kartu itu sebagai kuitansi," kata Ubaidillah (34) saat ditemui KompasTravel di Soto Kauman Express, Depok, Rabu (8/6/2016).

    Menu Berbuka Puasa di Soto Kauman Express yang terdiri dari soto original Soto Kauman Express, kurma, pempek, dan jus belimbing. Makanan-makanan tersebut bisa didapatkan dengan cara membayar menggunakan doa.

    Menu Berbuka Puasa di Soto Kauman Express yang terdiri dari soto original Soto Kauman Express, kurma, pempek, dan jus belimbing. Makanan-makanan tersebut bisa didapatkan dengan cara membayar menggunakan doa.

    Ia menyediakan setiap harinya 50 set makanan berbuka puasa yang terdiri atas empat hidangan per set atau seharga kira-kira Rp 20.000 - Rp 23.000 mulai dari pukul 18.00 - 18.30 WIB. Lantas, bagaimana dengan penjualan makanan secara reguler saat berbuka puasa?

    Ya, pengunjung tak perlu membayar sepeser pun untuk menu berbuka puasa yang disediakan oleh pihak Soto Kauman Express. Ubaidillah mengaku tak merasa takut mengalami kerugian dengan menyediakan menu berbuka puasa selama bulan Ramadhan.

    "Secara value kita dapat hawa positif yaitu dengan doa-doa. Saya ingin mengejar dua keutamaan pada bulan Ramadhan yakni pahala dan doa orang yang berpuasa. Ketika memberi makanan berbuka puasa, pahalanya sama seperti yang berpuasa dan salah satu doa yang makbul adalah ketika orang berbuka puasa," ungkapnya.

    Ayah tiga anak ini menambahkan, secara tidak langsung program "Buka Puasa Bayar Pake Doa" ini sekaligus mengenalkan merek Soto Kauman Express. Ia mengaku, pasca-program yang ia lakukan, pernah ia juga mengisi katering untuk pejabat setempat hingga nasional.

    "Walaupun itu semua (manfaat dikenal) gak pasti, tapi semangat berbaginya itu pasti bermanfaat," ungkapnya.

    Dibantu Pengusaha UMKM

    Ubaidillah mengatakan program "Buka Puasa Bayar Pake Doa" Soto Kauman Express yang dijalankan saat ini dibantu oleh pengusaha-pengusaha Usaha Mikro Menengah Kecil (UMKM). Tercatat 10 pengusaha UMKM turut bergabung dalam program berbuka puasa gratis ini.

    Pemilik Soto Kauman Express, Ubaidillah (34) memegang kartu doa sebagai alat transaksi berbuka puasa di bulan Ramadhan tahun ini. Kartu doa adalah alat membayar makanan yang disajikan dalam program "Buka Puasa Bayar Pake Doa".

    "Untuk makanan pilihan itu di-support teman-teman. Jadi setiap hari itu berganti makanannya. Jadi tahun ini lebih bervariasi makanannya," jelasnya.

    Adapun makanan dan minuman yang disuguhkan sebagai makanan keempat dalam program buka puasa gratis ini adalah Roti Maryam Eko, Otak-Otak Mama Susi, Combro dan Kroket Labodine, Cireng Judes, Pempek Bledos, Kebab Ajib, Singkong Thailand Phicoc, Jus Belimbing dari Distributor Toko Oleh-Oleh Depok, dan siomay.

    Pemilik Soto Kauman Express, Ubaidillah (34) memegang kartu doa sebagai alat transaksi berbuka puasa di bulan Ramadhan tahun ini. Kartu doa adalah alat membayar makanan yang disajikan dalam program "Buka Puasa Bayar Pake Doa".

    "Dulu yang tahun pertama buka puasa gratis kan saya sendiri tanpa bantuan. Tahun kedua ada bantuan dari siomay, dan yang ketiga alhamdulillah ada bantuan 10 pengusaha. Sekitar 1,5 bulan yang lalu saya ajak temen-temen untuk bergabung di program ini," jelas Ubaidillah.

    Salah satu pengusaha UMKM yang bergabung dalam program "Buka Puasa Bayar Pake Doa", Zaki (38) mengatakan, mengambil keputusan untuk mendukung dalam rangka kewajiban seorang Muslim untuk berbagi sedekah kepada orang yang berbuka puasa. Ia adalah pemilik distributor Toko Oleh-Oleh Depok dan turut menyediakan jus belimbing untuk berbuka puasa.

    "Ini kali pertama ini berkontribusi berbagi sedekah dengan orang Muslim yang berbuka puasa. Harapan saya program ini juga bisa diduplikasi oleh pengusaha lain. Di daerah lain, bagaimana duplikasi program dengan antar pengusaha. Sekaligus merekatkan antar UMKM dan bersedekah bersama," jelas Zaki kepada KompasTravel saat ditemui di warung Soto Kauman Express, Rabu kemarin.

    Ia mengingat, pertama kali ia terinspirasi karena menonton ulasan warung Soto Kauman Express di media elektronik. Ia kemudian datang dan mencoba mengenal pemiliki Soto Kauman Express.

    "Ada satu saat ketemu mas Ubaidillah di Jalan Margonda, tahun lalu ketemunya. Dulu sempet jadi konsumen Soto Kauman Express tapi pikir-pikir bagaimana bisa ikutan jadi kontributor," ungkapnya.

    Zaki menambahkan, dirinya ditawari menjadi kontributor program "Buka Puasa Bayar Pake Doa" sekitar 1,5 bulan yang lalu. Kemudian, ia langsung berdiskusi bersama keluarga dan menerima tawaran berkontribusi.

    Sumber: Travel.kompas

    Tagged with:

    Next
    Newer Post
    Previous
    Older Post

    No comments:

    Leave a Reply

Comments

The Visitors says