PESONA WISATA INDONESIA

welcome to our blog



in a way, articles can also be described as a type of adjectives as they also tell us something about the nouns, like adjectives.

Articles are found in many Indo-European, Semitic, and Polynesian languages but formally are absent from some large languages of the world, such as Indonesian, Japanese, Hindi and Russian.

Posts

Comments

The Team

Blog Journalist

Connect With Us

Join To Connect With Us

Portfolio

    Posted by: guru ppkn cerdas Posted date: June 11, 2016 / comment : 0


    Travelling memang sangat menyenangkan dan memberikan banyak pengalaman di dalam hidup. Namun, perlu diingat bahwa sebagai traveler, kita memiliki tanggung jawab lingkungan dan sosial.

    Apa yang bisa kita lakukan untuk menjadi seorang traveler yang bertanggung jawab?

    Berikut ini tujuh hal yang bisa dilakukan traveler untuk mengurangi dampak negatif travelling pada lingkungan dan kehidupan sosial masyarakat setempat.

    1. Hindari naik pesawat, pilihlah kereta api

    Jika menempuh jarak pendek yang masih mungkin dilakukan dengan kereta api, hindarilah naik pesawat. Jadilah bagian dari tren ‘slow travel’ yang sedang hangat saat ini dengan mengunjungi sedikit destinasi namun menghabiskan waktu lebih banyak di tiap-tiap tempat. Perjalanan dengan kereta api merupakan salah satu pilihan yang baik untuk melakukan ini. Tak hanya akan merasakan denyut kehidupan sebenarnya dari suatu tempat, Anda juga akan membantu mengurangi jejak karbon.

    2. Memberi, dengan cara yang benar

    Banyak traveler yang berniat baik dengan membawa permen, pakaian bekas, buku, pensil dan benda-benda lain untuk dibagikan kepada anak-anak dan penduduk desa di daerah-daerah pelosok. Sayangnya, memberi dengan cara ini dapat menimbulkan konflik di antara penduduk lokal dan mendorong budaya ketergantungan serta mengemis.

    Jika Anda ingin memberi—baik dalam bentuk uang maupun barang—akan lebih baik jika melalui organisasi lokal dengan reputasi baik yang bekerja di program amal dan sosial, atau dengan organisasi internasional yang bermitra dengan mereka.

    3. Memahami dua istilah berikut dan menjadi bagian dari era baru perjalanan cerdas

    Ekowisata artinya perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat.

    Wisata berkelanjutan. Apa itu wisata berkelanjutan? Secara sederhana, gerakan ini membawa prinsip-prinsip ekowisata dan menerapkannya ke seluruh elemen industri perjalanan dan wisata. Tiga pilar wisata berkelanjutan yaitu: melakukan praktek ramah lingkungan, melindungi warisan budaya dan alam, serta memberikan keuntungan ekonomi dan sosial yang nyata untuk komunitas lokal.

    4. Katakan “Tidak” pada Plastik

    Jadilah generasi traveler peduli lingkungan dan tak jadi “tukang nyampah”. Daripada membeli air minum dalam kemasan botol plastik, lebih baik membawa botol minum sendiri yang bisa dipakai berkali-kali. Jangan lupa selipkan tote bags di dalam ransel, sehingga tak harus menggunakan kantong plastik saat berbelanja di perjalanan.

    Tidak hanya membantu mengurangi sampah plastik, kebiasaan ini juga bakal membantu mengurangi jejak karbon dari proses produksi botol dan kantong plastik.

    5. Lakukan riset ketika memilih operator wisata

    Ketika berencana menggunakan jasa operator wisata untuk mengatur dan merancang perjalanan, selalulah tanyakan tiga hal ini sebelum menandatangani kesepakatan:

    Apakah perusahaan Anda menerapkan praktek wisata ramah lingkungan? Dapatkah Anda memberi saya contoh bagaimana perjalanan wisata perusahaan Anda membantu melindungi dan mendukung kehidupan satwa liar atau warisan budaya? Apakah perusahaan Anda mempekerjakan pemandu wisata lokal dalam perjalanan wisata?

    Hari gini, perusahaan yang tidak bisa memberikan jawaban jelas dari tiga pertanyaan di atas berarti sudah ketinggalan zaman. Cari yang lain!

    6. Dukung ekonomi lokal asli

    Barang kerajinan dan cendera mata buatan lokal tak selalu murah, tetapi dengan membeli barang-barang tersebut berarti Anda telah berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat setempat dan memberikan dampak positif langsung.

    Di Cancun, misalnya, beberapa toko cendera mata menjual sombrero tradisional Meksiko yang diimpor dari China karena biayanya lebih murah, sementara itu pengerajin lokal yang membuat topi dengan tangan mematok harga lebih tinggi.

    Tapi perbedaannya bukan hanya masalah harga. Membeli sombrero asli buatan lokal dapat mendukung warisan budaya otentik dan membuka peluang kerja bagi penduduk setempat.

    7. Jangan pernah beli produk satwa liar langka dan terancam punah

    Ingat, semenarik apa pun barang-barang itu, jangan pernah membelinya jika berasal dari satwa liar. Jika membelinya, itu berarti Anda mendukung perburuan dan perdagangan satwa liar langka dan terancam punah.

    Bagaimana? Tidak sulit 'kan? Tetap menjelajah dan jadilah traveler cedas yang bertanggung jawab!

    Sumber: Nationalgeographic

    Tagged with:

    Next
    Newer Post
    Previous
    Older Post

    No comments:

    Leave a Reply

Comments

The Visitors says