Wisata Curug Sedudo merupakan air terjun dan obyek wisata yang terletak di Desa Ngliman-Kecamatan Sawahan - Kabupaten Nganjuk - Jawa Timur. Jaraknya sekitar 30 km arah selatan ibukota Nganjuk, ketinggian air terjun ini sekitar 105 meter. Tempat wisata ini memiliki fasilitas yang cukup baik, dan jalur transportasi yang mudah diakses.
Keistimewaan Curug Sedudo
Air Terjun Sedudo dipergunakan untuk upacara Parna Prahista, yaitu usance memandikan arca, yang kemudian sisa airnya dipercikan kepada anggota keluarga medium mendapat berkah keselamatan dan awet muda. Hingga sekarang, pihak pemerintah Kabupaten Nganjuk secara rutin melaksanakan acara ritual “Mandi Sedudo” setiap tahun baru Jawa tersebut, Oleh karena lokasi air terjun berada di lereng Gunung Wilis, maka wisatawan bisa sekalian menikmati picture Gunung Wilis atau bahkan melakukan pendakian. Diorama Air Terjun Sedudo sangat memikat, karena lokasinya berada di lereng Gunung Wilis, yakni sebuah gunung tidak aktif dengan ketinggian 2.552 dpl, di selatan kota Nganjuk.
Mitos Curug Sedudo
Upacara Parna Prahista |
Setiap Tahun Baru Jawa, air terjun Sedudo dipergunakan untuk Upacara/Ritual, yaitu memandikan arca dalam upacara Parna Prahista, yang kemudian sisa airnya dipercikan untuk keluarga supaya mendapat berkah keselamatan dan awet muda. Hingga sekarang pihak Pemerintah kabupaten Nganjuk secara rutin melaksanakan acara Ritual Mandi Sedudo setiap tanggal 1 Suro.
Akses ke Curug Sedudo
Dari kota Nganjuk, wisatawan masih harus menempuh perjalanan sejauh 30 km ke arah selatan ibukota kabupaten. Jalur transportasi ke arah lokasi wisata terbilang baik karena jalannya yang mulus. Namun demikian, karena lokasinya di gunung, jalan menuju Air Terjun Sedudo cenderung menanjak, naik-turun, dan berkelok-kelok. Kondisi jalan seperti ini tentu sulit untuk dilewati oleh kendaraan umum seperti bus. Oleh karena itu, bila berniat berwisata ke air terjun Sedudo, sebaiknya gunakan kendaraan roda empat non-bus (kendaraan pribadi).
Lihat Peta berikut ini untuk Panduan Anda:
Lihat Wisata Indonesia di peta yang lebih besar
No comments: