PESONA WISATA INDONESIA

welcome to our blog



in a way, articles can also be described as a type of adjectives as they also tell us something about the nouns, like adjectives.

Articles are found in many Indo-European, Semitic, and Polynesian languages but formally are absent from some large languages of the world, such as Indonesian, Japanese, Hindi and Russian.

Posts

Comments

The Team

Blog Journalist

Connect With Us

Join To Connect With Us

Portfolio

    Posted by: guru ppkn cerdas Posted date: January 30, 2015 / comment : 0


    Batik bisa disebut produk asli Indonesia, bila ditilik bahwa produk kain yang mengalami proses celup rintang atau proses menahan warna ini dikenal sejak abad ke V di Tanah Toraja. Dimana pada teknik menghias dengan menahan warna pada batik yang dikenal saat ini adalah dengan menggunakan lilin malam. Proses celup rintang atau menahan warna, adalah proses pelukisan di atas kain menggunakan lilin malam sebagai perintang atau penahan warna pada saat kain dicelupkan pada cairan berwarna.

    Batik tak hanya dimiliki oleh orang Jawa, orang Sulawesi juga memiliki motif batik yang beraneka ragam. Sebagai contoh, batik Sulawesi Selatan memiliki motif-motif seperti Toraja, Bugis dan Makassar. Batik Sulawesi Selatan umumnya menggunakan teknik pembuatan yang sama dengan batik Jawa, namun tetap memiliki kekhasan sendiri.

    Batik Sulawesi

    Sumber: https://www.indonesiaberprestasi.web.id

    Sebelum batik seperti yang sekarang dikenal ada, yaitu teknik menghias dengan menahan warna atau celup rintang memakai lilin malam, di Indonesia sudah dikenal batik dengan teknik lebih sederhana. Salah satu cikal bakal batik dapat ditelusuri dari Kain Sarita dari Tanah Toraja di Sulawesi Selatan yang memakai bubur ketan dan lilin lebah sebagai perintang warna.

    Kain Sarita dari Toraja, Sulawesi Selatan, memakai teknik menahan warna selain memakai bubur ketan juga menggunakan bahan dari lilin lebah. Sarita pertama kali dikerjakan di daerah pegunungan yang terisolasi sehingga ada dugaan, Indonesia memiliki cikal bakal batik dari dalam wilayahnya sendiri.

    Menurut TT Soerjanto, kurator pada Museum Batik Kuno Danar Hadi (Solo) dan juga mantan Kepala Balai Pengembangan Batik di Yogyakarta bahwa produk kain yang mengalami proses celup rintang ini dikenal sejak abad V di Tanah Toraja. Batik dalam bentuk yang lebih primitif justru sudah dimiliki oleh orang Toraja (Tana Toraja, Sulawesi Selatan).

    Batik Toraja

    Sumber: https://www.facebook.com/pages/Batik-Banget-Indonesia-KBBI

    Maka wajar bila perjalanan dalam rentang waktu yang cukup panjang, 15 abad, telah menjadikan batik sebagai satu wahana ungkapan dunia pikir atau kosmologi yang pernah hidup di suatu masyarakat. Lebih dari sekadar wahana ungkapan estetik belaka. Melalui batik, masyarakat mengungkapkan dunia pikir yang hidup pada zamannya yaitu meliputi kepercayaan, mitos, konsepsi penciptaan kehidupan, jagat raya, harmoni hidup, etika, adat istiadat, dan seterusnya.

    Sedangkan di Sulawesi Tengah rata-rata mendatangkan bahan baku tekstil batik dari Jawa, namun pembuatan motifnya dilakukan oleh masyarakat pengrajin batik di Sulawesi Tengah tepatnya di kota Palu dan motifnya sesuai dengan ciri khas motif lokal Palu. Motif yang digunakan batik-batik di Sulawesi Tengah kebanyakan menggambarkan motif burung maleo, motif bunga merayap, motif resplang, motif ventilasi dan motif ukiran rumah adat Kaili ataupun motif bunga dan buah cengkeh.

    Batik Sulawesi

    Sumber: https://www.indonesiaberprestasi.web.id

    Batik merupakan identitas budaya bangsa yang penting untuk terus dilestarikan. Batik juga merupakan potensi ekonomi yang potensial untuk diberdayakan. Begitu pula batik di Sulawesi Utara yang masih potensial untuk dikembangkan. Karena masyarakatnya yang sangat dinamis, terbuka dan bahkan sangat menghargai nilai estetika di bidang sandang. Apalagi sudah ada pioneer batik seperti batik Bentenan dan batik Pinabetengan, semua kita hargai untuk memperkaya khasanah perbatikan di Sulawesi Utara. Diharapkan masyarakat Sulawesi Utara untuk mengembangkan potensi batik karena batik tidak sekadar untuk mengangkat nilai dan tradisi kebudayaan bangsa, tapi juga batik bisa memberikan nilai ekonomis sehingga dapat mengangkat kesejahteraan masyarakatnya.

    Batik Bentenan

    Sumber: https://www.dansapar.com

    Pemerintah di setiap provinsi yang berada di Sulawesi mewajibkan bagi para PNS mengenakan pakaian berbahan kain tradisional khas Sulawesi sekali dalam seminggu. Pakaian seragam yang dikenakan bisa berbahan kain batik maupun kain tenun khas Sulawesi. Selain itu, para pelajar juga diwajibkan untuk mengenakannya tiap hari Kamis.

    Batik Sulawesi

    Sumber: https://www.indonesiaberprestasi.web.id

    Semoga bermanfaat.

    Sumber: Fitinline

    Tagged with:

    Next
    Newer Post
    Previous
    Older Post

    No comments:

    Leave a Reply

Comments

The Visitors says