PESONA WISATA INDONESIA

welcome to our blog



in a way, articles can also be described as a type of adjectives as they also tell us something about the nouns, like adjectives.

Articles are found in many Indo-European, Semitic, and Polynesian languages but formally are absent from some large languages of the world, such as Indonesian, Japanese, Hindi and Russian.

Posts

Comments

The Team

Blog Journalist

Connect With Us

Join To Connect With Us

Portfolio

    Posted by: guru ppkn cerdas Posted date: February 18, 2014 / comment : 0

    Makan Bajambau

    KAMPAR, RIAUGREEN.COM - Makan bajambau merupakan tradisi khusus masyarakat Kampar yang sesuai pula dengan adat istiadat dii Kabupaten Kampar dimana sedikitnya dalam menu makan bajambau tersebut ada lima jenis sambal.

    Lima jenis sambal tersebut adalah pertama, ikan yang diolah menjadi ikan goreng, pongek, sampode dan sebagainya. Kedua adanya sambal daging baik berupa rendang atau gulai dari daging kerbau, sapi atau daging ayam. Ketiga sayuran yang diolah seperti gulai kacang panjang, kentang dengan telur ayam dan sebagainya.

    Keempat, sayuran mentah atau lalapan berupa mentimun, terung uap dan sebagainya, Kelima yang khusus dan sewajarnya ada didalam jambao adalah "Dadio" atau air susu kerbau atau sapi yang telah dikentalkan atau membeku dengan pemanis gula enau atau gula aren sehingga menjadi makanan penutup. Dadio ini berasa manis, enak dan salah satu fungsinya adalah sebagai penghilang rasa pedas sesudah makan.

    Demkian diungkapkan H Khaidir Yahya Dt. Paduko Ulak B.Sc yang sehari-hari memangku jabatan sebagai Kepala bagian Hukum dan Humas Lembaga Kerapatan Adat Kampar (LAK) Kabupaten Kampar, ketika ditemui di Bangkinang kemaren Rabu (5/2).

    Ditambahkan Khaidir Yahya makan bajambau merupakan tradisi bila ada kegiatan kemasyarakatan atau acara makan bersama dirumah penduduk. Intinya makanan dihidangkan secara “bajambau” yang merupakan acara makan bersama dalam satu hidangan. Jambau adalah peralatan tempat makanan siap santap yang lazim dikenal dengan sebutan dulang berkaki, atau talam. Satu Jambau biasanya disantap oleh lima orang.

    Kalau hidangan bejambau menggunakan dulang kaki tigo, biasanya dhidangkan untuk penghulu-penghulu atau ninik mamak atau pejabat pemerintah. Sedangkan tudung jambau berupa tudung saji yang bahannya berasal dari pelepah pohon pinang. Tudung Saji dihiasi dengan kain berwarna-warna plus manik-manik. Diluar jambau tentunya ada nasi dalam wadah khas yang disebut combong lengkap dengan sendoknya, ada air dalam teko atau cerek plus gelas secukupnya papar kahidir yahya. (lan)

    Sumber: Riaugreen

    Tagged with:

    Next
    Newer Post
    Previous
    Older Post

    No comments:

    Leave a Reply

Comments

The Visitors says