PESONA WISATA INDONESIA

welcome to our blog



in a way, articles can also be described as a type of adjectives as they also tell us something about the nouns, like adjectives.

Articles are found in many Indo-European, Semitic, and Polynesian languages but formally are absent from some large languages of the world, such as Indonesian, Japanese, Hindi and Russian.

Posts

Comments

The Team

Blog Journalist

Connect With Us

Join To Connect With Us

Portfolio

    Posted by: guru ppkn cerdas Posted date: February 11, 2014 / comment : 0

    Oleh Heribertus Irwan Wahyu Kintoko (Wartawan Wartakota)

    Twitter 
    Daniel Mananta (32) begitu sumringah dengan senyuman lebarnya ketika berada didalam Ed Morrissey berwarna hitam.sey

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Daniel Mananta (32) begitu sumringah dengan senyuman lebarnya ketika berada di dalam Ed Morrissey berwarna hitam. Presenter kondang itu duduk tenang sambil menunggu alat transportasi ini berjalan ke arah Jalan MH Thamrin dan Sudirman Jakarta.

    Ed yang ditunggangi Daniel mirip seperti bajaj di Jakarta. Hanya saja, model dan desain Ed dibuat unik dan menarik. Sopir Ed yang begitu rapi dan wangi pun tidak seperti bajaj. Saat membawa Daniel, sopir Ed layaknya mengendari motor.

    Saat ditemui di Hotel Morrissey, Jalan KH Wahid Hasyim, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8/2/2014) siang, Ed terlihat begitu istimewa. Tak hanya ditumpangi Daniel sebagai tamu pertama, Ed juga dikawal sejumlah polisi.

    Bajaj Ed Morrissey(http://travel.detik.com)

    Dua motor polisi dan sebuah sedan polisi patroli pengawalan menjaga Ed dan Daniel saat melaju pelan melintasi Jalan MH Thamrin dan Sudirman. Daniel yang tengah sibuk dengan 'Indonesian Idol 2014-nya' juga merasa 'diistimewakan'.

    "Gue adalah orang yang pertama kali naik Ed," kata Daniel tersenyum. Ed sengaja dikenalkan di Hotel Morrissey lantaran menjadi alat transportasi hotel mewah tersebut bagi para tamunya. Jika ingin berkeliling Jakarta, bisa dengan Ed.

    Dengan 'Ed' ini, cerita Daniel, para tamu hotel akan diberikan destinasi wisata yang berbeda, seperti tempat nasi goreng kambing Kebon Sirih, hingga Sate Khas Senayan yang jarang sekali dikunjungi turis asing.

    "Biasanya kan kalau ke Jakarta ya ke mal atau ke Monas. Tapi dengan Ed, kita diajak berwisata ke tempat yang tidak terpikirkan sebelumnya," ujar Daniel yang menyebutkan Ed mirip seperti bajaj atau 'tuktuk' di Thailand. (kin)

    Tagged with:

    Next
    Newer Post
    Previous
    Older Post

    No comments:

    Leave a Reply

Comments

The Visitors says