PESONA WISATA INDONESIA

welcome to our blog



in a way, articles can also be described as a type of adjectives as they also tell us something about the nouns, like adjectives.

Articles are found in many Indo-European, Semitic, and Polynesian languages but formally are absent from some large languages of the world, such as Indonesian, Japanese, Hindi and Russian.

Posts

Comments

The Team

Blog Journalist

Connect With Us

Join To Connect With Us

Portfolio

    Posted by: guru ppkn cerdas Posted date: April 11, 2016 / comment : 0

    Keindahan bawah laut Pulau Balabalagan

    Berbeda dengan scuba diving, saat menyelam dengan cara free diving penyelam hanya menggunakan alat selam dasar tanpa menggunakan bantuan tabung oksigen.

    Kegiatan menyelam menggunakan peralatan seperti tabung oksigen dikenal dengan Scuba (Self Contained Underwater Breathing Apparatus) Diving. Namun, ada satu cara lain untuk bisa menikmati pemandangan bawah laut yakni dikenal dengan istilah free diving.

    Saat menyelam dengan cara free diving, penyelam hanya menggunakan alat selam dasar seperti masker dan kaki katak (fins) tanpa menggunakan bantuan oksigen. Dengan begitu penyelam hanya mengandalkan kemampuan bernafas sebelum menyelam dengan paru-paru.

    Instruktur free dive dari Apnea Bali Free Diving, Galih Jatnika, menyebut kegiatan free dive tergolong kegiatan berbahaya jika tak memiliki pengalaman sebelumnya. Ia menekankan, seseorang yang ingin mencoba free dive harus terlebih dahulu memiliki pengalaman dan informasi sebelum mencoba kegiatan tersebut.

    Laki-laki yang telah melakukan kegiatan free dive sejak tahun 2011 tersebut kepada KompasTravel memberikan beberapa tips untuk wisatawan pemula yang ingin mencoba free dive. Simak tips berikut.

    Cari tahu tentang free dive

    Dalam kegiatan apapun, meriset terlebih dahulu sebelum melakukan adalah hal yang penting. Wisatawan pemula yang ingin mencoba free dive sebaiknya mencari tahu tentang olahraga selam yang tak menggunakan peralatan udara ini.

    Selain itu, ada berbagai referensi tentang free dive dalam bentuk buku yang bisa dibaca seperti dengan judul "Manual of Free Dive" karangan Umberto Pelizzari.

    Tenang saat berenang

    Sebelum mencoba free dive, pastikan telah menguasai teknik-teknik dan terbiasa tenang saat berenang. Ketenangan saat berenang akan membuat rileks saat mencoba free dive.

    Kepanikan hanya akan menyebabkan hal berbahaya. Hal tersebut tak akan terjadi saat rileks di dalam air.

    Ambil sertifikasi

    Tak hanya scuba diving, free dive juga memiliki sertifikasi. Sertifikasi tersebut bisa didapatkan di sekolah-sekolah free dive yang ada di Indonesia seperti di Tulamben, Bali.

    Saat mengambil sertifikasi, wisatawan akan diajarkan teknik-teknik free dive yang baik dan benar.

    Jangan pernah menyelam sendiri

    Sama seperti dalam scuba diving, free dive juga ditekankan untuk tidak menyelam sendiri. Mintalah ditemani oleh teman penyelam atau juga dikenal dengan istilah dive buddy saat melakukan free dive.

    Pastikan dive buddy yang menemani free dive juga memiliki sertifikasi agar bisa mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan.

    Perlengkapan

    Dalam free dive, wisatawan harus menyesuaikan kondisi menyelam karena tak menggunakan peralatan untuk bernafas seperti tabung oksigen. Salah satu perlengkapan yang berbeda adalah penggunaan masker dengan spesikasi low volume.

    Dengan penggunaan masker low volume saat mulai menyelam dan mendapatkan perubahan tekanan karena perubahan kedalaman, wisatawan bisa efisien dalam menyesuaikan tekanan masker dengan udara yang terbatas di paru-paru.

    Selain itu, kaki katak dengan spesifikasi long fins juga membantu untuk pergerakan di dalam air karena bisa mendorong lebih besar dengan sekali mengepakkan kaki.

    Sumber:Nationalgeographic

    Tagged with:

    Next
    Newer Post
    Previous
    Older Post

    No comments:

    Leave a Reply

Comments

The Visitors says